Jujur Bersuara

HEADLINE

Solidaritas Santri: Ponpes di Lampung Tengah Panjatkan Doa untuk Korban Ambruknya Musala di Sidoarjo



Ruangeskpose.co.id-Lampung Tengah — Sejumlah kiai dan gus se-Lampung Tengah menggelar doa bersama bagi para korban tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Kegiatan doa tersebut dilakukan dalam rangkaian acara Launching Musabaqah Hari Santri Nasional (MUHASAN) 2025, yang berlangsung di Pondok Pesantren Darussaadah, Kelurahan Seputih Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Minggu (5/10/2025).


Ketua MUHASAN 2025 Lampung Tengah, Muhammad Baharudin, menyampaikan bahwa doa bersama ini merupakan bentuk solidaritas dan empati terhadap para korban yang hingga kini jumlahnya terus bertambah.


“Kami bersama para masyayikh, kiai, gus, dan seluruh peserta launching Hari Santri Nasional mendoakan saudara-saudara kita di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo. Semoga korban meninggal mendapat husnul khotimah dan korban luka segera pulih,” ujar Baharudin, Senin (6/10/2025).


Ia menegaskan, kegiatan tersebut tidak hanya sebagai bagian dari syiar Hari Santri Nasional, tetapi juga refleksi nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan antar sesama santri dan umat Islam di Indonesia.
“Doa ini adalah wujud duka cita mendalam dari keluarga besar pesantren di Lampung Tengah. Santri dan pesantren di mana pun memiliki ikatan batin yang kuat. Jika satu pesantren tertimpa musibah, maka seluruh santri di Indonesia turut berduka,” tambahnya.


Selain doa bersama, Baharudin juga menjelaskan bahwa seluruh rangkaian peringatan Hari Santri Nasional tahun ini akan diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan, lomba-lomba islami, serta ajang kreativitas santri dalam meneguhkan semangat Resolusi Jihad NU yang menjadi tonggak perjuangan santri dan ulama dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.


“Peringatan Hari Santri bukan sekadar seremonial. Ini adalah momentum untuk meneguhkan kembali peran santri dan pesantren sebagai penjaga moral bangsa,” tegasnya.


Diketahui, hingga Minggu (5/10/2025), Tim SAR Gabungan telah menemukan 37 korban meninggal duniadalam peristiwa ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.


Direktur Operasi BNPB, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo, menyampaikan bahwa pada hari ketujuh pencarian, tim menemukan tiga korban tambahan dari reruntuhan di sektor A3 dan A4 pada pukul 02.37, 03.00, dan 03.24 WIB.


“Secara keseluruhan, 141 orang berhasil dievakuasi, terdiri dari 104 orang selamat dan 37 orang meninggal dunia,” ujar Yudhi.


Sementara itu, Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Mohammad Khusnan Marzuki menjelaskan bahwa dari total korban, baru delapan jenazah yang berhasil teridentifikasi melalui pencocokan data medis, gigi, sidik jari, serta barang pribadi korban.
Beberapa di antaranya adalah:
•Firman Nur (16), warga Tembok Lor, Surabaya
•Muhammad Azka Ibadurrahman (13), warga Kenjeran, Surabaya
•Daul Milal (15), warga Sidokapasan, Surabaya
•Rafi Catur Okta Mulya (17), warga Putat Jaya, Surabaya
Muhammad Sholeh (22), asal Bangka Belitung
Mochammad Agus Ubaidillah (14), warga Morokrembangan, Surabaya
Maulana Ibrahimific (15), warga Bangkalan berdomisili di Surabaya
Mas judul Haq (14), warga Surabaya

Proses identifikasi masih terus berlanjut terhadap 29 korban lainnya dengan pendalaman data ante mortem dan post mortem.


Rangkaian kegiatan doa bersama di Lampung Tengah menjadi bukti bahwa semangat persaudaraan santri lintas daerah masih hidup dan nyata. Para kiai, gus, dan santri memanjatkan doa agar para korban diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.


“Santri bukan hanya pejuang ilmu, tetapi juga penjaga nilai kemanusiaan dan persaudaraan,” tutup Baharudin.(Tejo/Red)

Tidak ada komentar