Solidaritas Santri: Ponpes di Lampung Tengah Panjatkan Doa untuk Korban Ambruknya Musala di Sidoarjo
Ruangeskpose.co.id-Lampung Tengah — Sejumlah kiai dan gus se-Lampung Tengah menggelar doa bersama bagi para korban tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Kegiatan doa tersebut dilakukan dalam rangkaian acara Launching Musabaqah Hari Santri Nasional (MUHASAN) 2025, yang berlangsung di Pondok Pesantren Darussaadah, Kelurahan Seputih Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Minggu (5/10/2025).
“Doa ini adalah wujud duka cita mendalam dari keluarga besar pesantren di Lampung Tengah. Santri dan pesantren di mana pun memiliki ikatan batin yang kuat. Jika satu pesantren tertimpa musibah, maka seluruh santri di Indonesia turut berduka,” tambahnya.
Diketahui, hingga Minggu (5/10/2025), Tim SAR Gabungan telah menemukan 37 korban meninggal duniadalam peristiwa ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Direktur Operasi BNPB, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo, menyampaikan bahwa pada hari ketujuh pencarian, tim menemukan tiga korban tambahan dari reruntuhan di sektor A3 dan A4 pada pukul 02.37, 03.00, dan 03.24 WIB.
Beberapa di antaranya adalah:
•Firman Nur (16), warga Tembok Lor, Surabaya
•Muhammad Azka Ibadurrahman (13), warga Kenjeran, Surabaya
•Daul Milal (15), warga Sidokapasan, Surabaya
•Rafi Catur Okta Mulya (17), warga Putat Jaya, Surabaya
Rangkaian kegiatan doa bersama di Lampung Tengah menjadi bukti bahwa semangat persaudaraan santri lintas daerah masih hidup dan nyata. Para kiai, gus, dan santri memanjatkan doa agar para korban diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
“Santri bukan hanya pejuang ilmu, tetapi juga penjaga nilai kemanusiaan dan persaudaraan,” tutup Baharudin.(Tejo/Red)
Tidak ada komentar