Jujur Bersuara

HEADLINE

Lampung Barat Terima Dukungan Hilirisasi dan Pengembangan Kopi Seluas 250 Hektare dari Kementerian Pertanian



Lampung Barat — Pemerintah Kabupaten Lampung Barat kembali mempertegas komitmennya sebagai salah satu daerah produsen kopi nasional. Tahun 2025, wilayah ini mendapat dukungan program strategis dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui kegiatan Pengembangan Kawasan Tanaman Kopiyang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


Program yang merupakan bagian dari agenda nasional peningkatan nilai tambah dan daya saing industri hilirisasi komoditas perkebunan ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor 1443/KB.110/E.3/20/2025 tanggal 30 April 2025 mengenai permintaan anggota tim teknis serta penetapan Calon Petani dan Calon Lokasi (CP/CL).



Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat, Yuda Setiawan, memastikan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya berupa program fisik semata, tetapi juga langkah percepatan transformasi sektor kopi menuju arah modernisasi dan hilirisasi.


“Kegiatan Pengembangan Kawasan Tanaman Kopi ini merupakan bentuk tindak lanjut dari audiensi dan kunjungan kerja Bupati Lampung Barat ke Kementerian Pertanian pada 23 April 2025. Dari hasil itu, Lampung Barat berhasil mengusulkan program peremajaan kebun kopi nasional dengan luasan total 250 hektare,” ujar Yuda Setiawan.


Program ini diperuntukkan bagi 29 kelompok tani yang telah dinyatakan memenuhi syarat administrasi dan teknis sebagai penerima manfaat. Lokasi penerima tersebar di beberapa wilayah sentra kopi Lampung Barat, antara lain:


Kecamatan Sekincau

Kecamatan Gedung Surian

Kecamatan Kebun Tebu

Kecamatan Pagar Dewa

Kecamatan Lumbok Seminung

Kecamatan Batu Ketulis

Kecamatan Sumber Jaya

Kecamatan Air Hitam

Kecamatan Batu Brak

Kecamatan Balik Bukit



Menurut Yuda, Lampung Barat sebagai salah satu lumbung kopi nasional membutuhkan intervensi peremajaan dan pengembangan secara berkelanjutan, terutama menghadapi tantangan usia tanaman yang menua, regenerasi petani, serta persaingan industri kopi global yang kini menuntut standar kualitas tinggi.


“Program ini bukan hanya fokus pada peremajaan tanaman, tetapi juga menyiapkan petani agar mampu masuk dalam ekosistem hilirisasi, peningkatan kualitas pascapanen, standardisasi mutu, hingga akses industri dan pasar,” tegasnya.


Yuda berharap dukungan pemerintah pusat ini mampu mempercepat peningkatan produktivitas kopi robusta Lampung Barat serta memperkuat posisi daerah ini sebagai salah satu pilar industri kopi nasional dan global.



Pemerintah Kabupaten Lampung Barat juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian atas respons dan dukungan terhadap program pengembangan perkebunan daerah.


“Kami optimis, dengan sinergi pemerintah pusat, daerah, kelompok tani, dan pelaku industri, Lampung Barat dapat menjadi wajah baru industri kopi nasional berbasis hilirisasi, kesejahteraan petani, dan keberlanjutan lingkungan,” tutup Yuda.


Program ini direncanakan mulai berjalan pada pertengahan tahun 2025 dan diproyeksikan menjadi salah satu langkah transformasi penting sektor perkebunan Lampung Barat menuju masa depan industri kopi yang lebih modern, bernilai tambah tinggi, dan berorientasi ekspor.(ADV)

Tidak ada komentar