Jujur Bersuara

HEADLINE

Demi Way Haru dan Pekon Terisolir, Bupati Pesibar Jemput Bola ke Jakarta



Ruangeskpose.co.id-Pesisir Barat — Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat terus menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong pembangunan merata, khususnya bagi wilayah-wilayah terpencil dan tertinggal. Kali ini, Bupati Pesisir Barat Dedi Irawan memimpin langsung delegasi ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.


Didampingi oleh Pj. Sekretaris Daerah Tedi Zadmiko, Asisten I Audi Marpi, dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Septono, kunjungan ini disambut hangat oleh Dirjen Samsul Widodo di kantor pusat Kemendes PDTT, Jakarta.


Dalam pertemuan tersebut, Bupati Dedi Irawan menyampaikan secara lugas kondisi nyata di lapangan, terutama mengenai sejumlah pekon (desa) di Kecamatan Bangkunat yang masih sangat tertinggal bahkan terisolir—seperti Pekon Way Haru, Bandar Dalam, Siring Gading, dan Way Tiyas. Wilayah-wilayah ini belakangan menjadi sorotan media sosial karena keterbatasan akses yang ekstrem.


"Pesibar adalah kabupaten termuda di Lampung. Banyak wilayah kami, terutama di ujung barat, yang masih memerlukan intervensi nyata dari pemerintah pusat," ujar Dedi. "Kami tidak tinggal diam. Saat ini kami bahkan bekerja sama dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan untuk membuka akses menuju Way Haru. Namun, kami tidak bisa bekerja sendiri," tambahnya.


Dedi berharap Ditjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dapat mengalokasikan anggaran dan program strategis untuk mendorong pembangunan menyeluruh hingga ke pelosok pekon. Ia menegaskan bahwa keterisolasian bukan hanya menghambat pembangunan fisik, tetapi juga akses layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat.


Merespons permintaan tersebut, Dirjen Samsul Widodo memberikan apresiasi atas inisiatif aktif yang dilakukan Pemkab Pesisir Barat. Ia menyebut langkah jemput bola ini sebagai bentuk keseriusan kepala daerah dalam memperjuangkan warganya.


“Kami sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Bupati dan jajaran. Namun tentu perlu dilakukan kajian teknis dan penyelarasan dengan program prioritas nasional. Kami tidak ingin pembangunan bersifat parsial, tapi benar-benar berdampak secara sistemik,” terang Samsul.


Kunjungan ini menandai satu langkah penting dalam diplomasi pembangunan yang dijalankan Pemkab Pesibar. Bukan hanya mengandalkan proposal di atas meja, tetapi aktif menjalin komunikasi langsung dengan pusat untuk menyuarakan kebutuhan riil masyarakat di akar rumput.


Jika berhasil ditindaklanjuti, program percepatan pembangunan dari Kemendes PDTT berpotensi membuka babak baru pembangunan di Pesisir Barat—khususnya di wilayah-wilayah yang selama ini seakan ‘luput dari peta’.(Niel)


Tidak ada komentar