Angka Kekerasan Terendah di Lampung, Lampung Barat Tetap Tingkatkan Pencegahan Mei 2025
Lampung Barat-Hingga Mei 2025, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat mencatat enam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Meski jumlah tersebut menjadi yang terendah di Provinsi Lampung, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menegaskan komitmennya untuk terus menekan angka kekerasan hingga mencapai nol kasus.
Pernyataan tersebut disampaikan Parosil saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan (KTP), Kekerasan terhadap Anak (KTA), Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), di Lamban Pancasila, Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Senin (16/6/2025).
“Materi ini bukan main-main, ini serius. Saya bersyukur angka kekerasan di Lampung Barat adalah yang terendah di Provinsi Lampung, dan ini harus dijaga bersama,” ujar Parosil.
Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi perempuan dan anak. Menurutnya, korban kekerasan kerap mengalami dampak psikologis jangka panjang yang memengaruhi kehidupan mereka secara menyeluruh.
“Perempuan korban kekerasan akan kesulitan menjalankan peran sebagai pendidik dalam keluarga. Anak-anak pun cenderung menyimpan trauma dan sulit terbuka,” jelasnya.
Parosil mengungkapkan, pelaku kekerasan sering kali berasal dari lingkungan terdekat korban, termasuk figur yang seharusnya menjadi panutan, seperti tokoh masyarakat dan tokoh agama. Oleh karena itu, ia menilai, seluruh elemen masyarakat perlu terlibat aktif dalam upaya pencegahan.
“Langkah kita tidak boleh berhenti di komitmen ini saja. Harus ada tindak lanjut dari tim satgas dengan cakupan lebih luas, menggandeng tokoh adat, tokoh wanita, tokoh pemuda, tokoh agama hingga duta anak,” tegasnya.
Ia juga menyoroti budaya patriarki sebagai akar dari kekerasan terhadap perempuan. “Ini harus diluruskan. Tidak benar kalau perempuan dianggap lebih lemah dan laki-laki merasa lebih berhak,” kata Parosil.
Sementara itu, Kepala Dinas PPKB dan PPA Lampung Barat, Danang Hari Suseno, memaparkan data kekerasan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2023 tercatat 7 kasus dengan 7 korban, meningkat drastis menjadi 19 kasus dengan 47 korban pada 2024. Hingga Mei 2025, sudah terdapat 6 kasus dengan 12 korban.
“Meski kami berada di posisi terendah se-Provinsi Lampung, kewaspadaan dan edukasi tetap harus ditingkatkan. Pencegahan hanya akan berhasil jika masyarakat memahami dan peduli terhadap isu kekerasan,” kata Danang.(Niel)
Tidak ada komentar